>
Bisnis Coaching : Apakah Kita Membutuhkan Bisnis Coach Atau Tidak

Bisnis Coaching : Apakah Kita Membutuhkan Bisnis Coach Atau Tidak

Bisnis Coaching : Apakah Kita Membutuhkan Bisnis Coach Atau Tidak

Hai, good morning guys. Back with me Samuel Moses on youtube channel.

By the way pagi ini hujan, gatau kenapa tiba-tiba hujan dan musimnya aneh ya, harusnya kalo di bulan-bulan januari, februari, maret kaya gini harusnya musimnya musim panas. Tapi gatau kenapa tadi pagi-pagi bangun hujan dan udaranya sangat-sangat dingin, oke.

Saya tidak akan membahas tentang hujan, tapi hari ini kita akan membahas topik tentang coaching itu kita memerlukan coaching apa engga gitu ya. Maksudnya ya, jadi apakah kita memerlukan coaching atau tidak dan sebenernya coaching itu seperti apa?

Dari pemahaman yang saya dapatkan selama ini dari training, dari mengikuti workshop, mengikuti mentor, ini adalah pendapat saya pribadi, ini bukan sesuatu yang mutlak pasti benar tapi saya mengutarakan pendapat pribadi dari pengalaman yang sudah saya dapat setelah mengikuti berbagai macam training berbagai macam workshop dan juga berbagai seminar.

So kita simak video berikut ini.

Belakangan, mungkin anda sudah sering mendengar dimana-mana ada bisnis coach, live coach, itu adalah 2 coach yang sangat-sangat terkemuka yang menurut saya ini sering sekali ditawarkan jasa-jasanya.

Ada berbagai macam perusahaan yang menawarkan jasa coaching ini khususnya yang paling sering saya dengar adalah bisnis coach.

Coach itu apasih? Jadi kalo dari pemahaman saya selama
ini, saya pernah mengikuti coaching sama 1 perusahaan besar dan tentunya perusahaan ini sudah memiliki nama dong, kalo tidak memiliki nama saya tidak akan memakai jasanya, betul?

Memiliki seorang coach itu gak boleh sembarangan dan tentunya harus bagus ya, ya intinya bagus deh.

Dia sudah berpengalaman di bidang nya gitu maksudnya ya.
Ketika saya mengikuti sebuah coaching, jadi kebanyakan coach ini akan melakukan eksplorasi ya kalo bahasa bagusnya adalah eksplorasi tapi kalo bahasa gaulnya adalah banyak nanya-nanya gitu ya.

Tujuannya dari nanya-nanya ini adalah menggali potensi kita dari apa yang kita gak kepikir, kita itu dirangsang dengan pertanyaan supaya kita menjadi kepikir apa jawabannya.

Nah, setelah itu, setelah ditanya-tanya, kita harus mencatat action apa yang dilakukan dan kita akan melaksanakan action apa yang sudah kita catat itu dengan komitmen.

Nah tentunya coach ini akan mencatat juga komitmen kita
mau melakukan apa. Namun, ada sedikit problem dari saya pribadi, jadi gini kalo coach itu kan menggali potensi kita, nah ketika dia menggali potensi kita dan kita sudah menemukan jawaban dari
permasalahan kita sendiri, pada akhirnya belum tentu jawaban kita itu adalah benar.

Ya bisa jadi jawaban kita adalah benar atau salah atau mungkin benar, namun kurang sempurna.

Nah, Kalo coach nya tidak berpengalaman, dia semacem mengkamuflasekan, Ohiya jawaban kamu benar, padahal dia sendiri gatau jawabannya. Ini mah dari pendapat saya pribadi, kenapa coaching ini kok rasanya gak cocok gitu.

Si coach nya tidak tahu jawaban kita, dia tidak tahu jawaban yang benar seperti apa, terus dia menggali diri kita dan dia sendiri tidak tahu sebenernya jawaban yang benar seperti apa. Maka itu bisa menjadi alasan “ah benar, benar, kamu benar”, gitu.

Makanya, kalo coaching ini saya kurang cocok karena coach ini sifatnya, bisnis coach ya khususnya bisnis coach ini sifatnya global, semua bisnis sama dia di garap, dan seperti nya dia bisa semua, karena tugasnya hanya memang menggali potensi, apakah dia
expert, apakah dia ahli di bidangnya, belum tentu.

 

Nah, saya merasa lebih cocok ini mentoringnya, dimana kalo mentoring biasanya dia lebih expert di bidangnya sebelum dia menggali potensi kita, dia akan memberikan kita materi terlebih dahulu, supaya kita mengerti arah yang benar seperti apa.

Setelah kita mengerti dengan diberikan materi kita akan lebih jelas, action nya
tuh lebih sempurna gitu dibanding kita sendiri yang hanya digali.

Kan kalo ide kita pasti terbatas dong, makanya kita membutuhkan input yang lebih bagus dari seseorang. Makanya, mentor ini lebih masuk ketimbang coach
menurut saya ya. Lalu apakah pertanyaannya
kita membutuhkan seorang bisnis coach
menurut anda bagaimana, apakah membutuhkan seorang bisnis coach
atau tidak?
Kalau anda adalah seseorang yang pengen
mendapatkan hasil yang lebih cepat prosesnya
lebih cepat, tentunya anda sebenernya
kaya udah tahu jawabannya tapi kok gak keluar
gitu ya mau ngapain, mau ngapain, nah anda
membutuhkan seorang bisnis coach.
Dia akan membantu menggali potensi anda
membantu menyimpulkan, membantu
membuat action plan yang akan anda lakukan dan
anda akan dipantau hasil progresnya, dimana
sebagai seorang manusia biasanya akan lebih rapi
kalau kinerjanya itu di
kontrol oleh seseorang di pantau.
Kalo anda bisa melakukan hal itu sendiri, maka
anda tidak membutuhkan seorang bisnis coach ya.
Anda bisa bikin action plan sendiri, anda sudah termotivasi
sendiri, anda sudah tahu mau
ngapain gitu kan
anda ini adalah tipikal orang yang senang
mencari ilmu pengetahuan. Dimana kalo
mencari ilmu pengetahuan, maka anda akan mendapatkan banyak
referensi gitu. Kalo
anda tidak suka mencari ilmu pengetahuan
anda bingung harus ngapain dan anda
mendapatkan sebuah shortcut alias jalan pintas
maka bisnis coach bisa menjadi salah satu
alternatif yang bisa anda cari.
Namun, anda juga bisa mencari seorang mentor
dimana menurut saya meskipun anda sudah bikin
action plan, anda sudah bisa
memotivasi diri sendiri, anda sudah
mengerti mau ngapain, anda
ini sudah pintar di bidang anda, namun
anda masih membutuhkan seorang mentor.
Makanya orang dimana-mana
ngomongnya anda kalo
mau sukses harus butuh mentor, butuh mentor
jadi bukan coach tapi mentor. Anda pernah denger gak
kalo mau sukses carilah seorang bisnis coach, ya
dari perusahaan yang menjual jasa coaching
maka dia akan menggembar-gemborkan seorang
coach, tapi anda kalo lebih netral ya
jadi dari orang-orang sukses nih
dengernya dari pengusaha sukses, misalnya
dari deni santoso, deni santoso bukan coach ya
seorang bisnis coach atau rico huang
emm siapa lagi ya, emm risti nali
mereka adalah orang-orang sukses.